Gerak Jalan Sehat itu diikuti oleh seluruh sivitas akademika PNM, keluarga dan tamu undangan yang seluruhnya berjumlah sekitar tiga ribu peserta. Turut hadir pula beberapa eks pengelola yayasan Pemerintah Kota Madiun sebagai pencetus lahirnya Politeknik Madiun yaitu Ir. Karyono, Koko Raya SH, M.Hum, Drs. Suparminto, MM, DR. Agus Prasetyo, M.Pd, dan Sugeng Rismiyanto, SH, M.Hum. Kegiatan Gerak Jalan Sehat tersebut merupakan awal dari rangkaian acara Dies Natalis PNM yang rencananya bakal berlangsung hingga Januari nanti.
Tak hanya gerak jalan sehat, peringatan dasawarsa PNM juga dimeriahkan oleh seni budaya Reog dan juga pengumuman lomba fotografi bertema “Aku, Sepuluh, dan Study-ku”. Ratusan hadiah pun disediakan dengan hadiah utama berupa dua buah sepeda motor listrik.
Peringatan dasawarsa ini merupakan perayaan 10 tahun kelahiran PNM semenjak dinegerikan oleh Pemerintah, tepatnya pada 29 Oktober 2012. Menurut Direktur PNM Muhamad Fajar Subkhan, S.T., M.T. dalam sambutannya, sepuluh tahun bukanlah usia yang sedikit namun jika dianalogikan dengan usia sekolah barangkali baru kelas empat Sekolah Dasar. Meskipun begitu perbedaan mencolok tampak dari jumlah mahasiswa saat kelahiran awal PNM ketika masih berstatus swasta. Dahulu, jumlah mahasiswa PNM tidak pernah lebih dari seribu orang, bahkan hanya 600-700 mahasiswa. Namun kini jumlah mahasiswa PNM sudah mencapai dua hingga tiga kali lipat dari jumlahnya dulu, yaitu sekitar 2400 mahasiswa.
Pada usia yang ke-10 tahun ini, PNM juga mengantongi banyak prestasi. Salah satunya PNM menduduki peringkat ke-11 dari 44 Politeknik Negeri se-Indonesia dalam hal statistik pendaftar Politeknik saat SNMPN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2022. Prestasi tersebut menunjukkan bahwa PNM diminati dan menjadi pilihan yang bisa bersaing dengan Perguruan Tinggi Vokasi lain. Selain itu, dalam bidang sarana dan prasarana PNM juga bakal meresmikan gedung baru yaitu Gedung Laboratorium Perkeretaapian.